Jumat, 20 Februari 2015

Siang terawang pohon rambutan

Siang yang sudah mengajak saya berambisi
Mencari serpihan rejeki yang tidak mungkin tercecer seperti darah pejuang NKRI

saya sedang merenung di ujung lorong rumah di halaman belakang ditemani ranum buah rambutan yang tak lelah saya lempari

Rambutan yang selalu memberikan buah nikmat manis dan saya pin tidak rela memperkualkan buahnya karena ketidak ridoan saya atas pohon berbuah nikmat yang pupuknya adalah air kencing para pamabuk yang kadang menghabiskan waktu berceracaunya dirumah kami

Mungkin air seni mereka benar benar seni
Karena banyak amonia yanh sekiranya bagus untuk menambah mineral tanah yanh ditumbuhi pohon ini

Saya tidak pernah berniat menjualnya
Saya hibahkan saya bagikan ke tetangga tetangga kecil seperti layaknya monyet bergelantungan bahagia di atas pohon itu

Bahagia saya pandang di raut wajah mereka menikmati rambutan jatuh yang setelah dikoyak rantingnya...
Yang sebenarnya itu area per kencingan hewan biadap macam kami yang suka lupa diri bahwa dirumah kami memiliki banyak sekali kamar mandi
Terimakasih teman teman yang oleng
Rajin memberi kami rabuk alami untuk buah kami

Andai kalian tau warnanya

Merah
Segar
Indah

Meskipun itu dari kencing kami hahahaha


Tidak ada komentar:

Posting Komentar